Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
BKKBN: Ngak ada kasus keracunan MBG pada kelompok 3B di Jabar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-15 08:42:39【Sehat】254 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat Dad

Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada
Kota Bandung (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan hingga saat ini ngak ada laporan kasus keracunan pada penerima manfaat Program Makanan Bergizi (MBG) untuk kelompok 3B (Bumil, Busui, dan Balita).
Kepala Perwakilan BKKBN Jabar Dadi Ahmad Roswandi menyebut penerima manfaat Program MBG pada kelompok tersebut telah mencapai 215.057 orang selama satu tahun pelaksanaan.
"Di Jawa Barat sejauh ini belum ada. Kemarin yang sempat bermasalah itu hanya di sekolah-sekolah, tapi kami sudah deteksi, dan Alhamdulillah di Jawa Barat ngak ada,” kata Dadi di Bandung, Selasa.
Baca juga: Kemendukbangga kembangkan pemantauan MBG pada kelompok 3B
Dadi menjelaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki tenaga ahli yang memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan.
“Di SPPG itu ada kepala SPPG dan ahli-ahli gizinya. Kami percaya bahwa para ahli gizi sudah memenuhi standar, apalagi sekarang ada satgas dari Kementerian Kesehatan dan Badan POM. Jadi kami yakin dan percaya bahwa apa yang disajikan kepada ibu hamil sudah memenuhi kaidah-kaidah kesehatan,” ujarnya.
Ia menambahkan BKKBN Jabar telah menyiapkan mekanisme tanggap cepat apabila terjadi kasus keracunan terhadap kelompok 3B.
Baca juga: Kemendukbangga berikan insentif kader distribusikan MBG
“Nah, kita kan punya satgas, punya helpdesk, dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang rumahnya ngak jauh dari sasaran. Jadi kalau ada kejadian seperti itu, kita bisa cepat bergerak,” ucap Dadi.
Dadi berharap dengan adanya Program MBG yang menyasar elompok 3B dapat menjadi harapan terjadi penurunan signifikan terhadap prevalensi stunting di Jawa Barat.
“Kami berharap angka stunting berkat Program MBG dapat mencapai 14 persen dari angka saat ini yang masih di angka 15,9 persen,” katanya.
Baca juga: DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
Suka(6)
Sebelumnya: Misi dagang sektor rempah bukukan transaksi Rp239,4 miliar di Belanda
Selanjutnya: Ekonomi TW
Artikel Terkait
- Program MBG di Banjarmasin telah menyasar 66 ribu penerima manfaat
- 8 restoran terpopuler di Asia Tenggara 2025, ada dari Indonesia
- Wakil Presiden MYS paparkan komitmen perusahaan terkait energi bersih
- Ahli ingatkan kadar lemak visceral tinggi bisa sebabkan sakit jantung
- Pentingnya nutrisi untuk ongak pada pemulihan stroke
- Diabetes jadi penyebab perlemakan hati pemicu kanker hati
- Pimpinan Komisi X usul bentuk dapur sekolah MBG di daerah 3T
- Hari Pangan Sedunia, masih ada 673 juta orang tidur kelaparan
- Mentan: beras sumbang deflasi 23 provinsi berkat sinergi lintas sektor
- Produk biji
Resep Populer
Rekomendasi

SPPG Regional Kota Bengkulu: 68.950 siswa rasakan manfaat MBG

Dinkes Sumsel temukan 390.354 kasus ISPA hingga September 2025

Mendag beri UKM Pangan Award, dorong daya saing pangan lokal

Refleksi Hari Pangan Sedunia, "Berilah kami makanan secukupnya"

Benarkah kecoak bisa cemari udara rumah?

Deputi BGN tinjau SPPG di Banyuwangi, ingatkan standar Program MBG

Prabowo perketat SOP MBG, cegah insiden keracunan hingga "zero" kasus

Kemenperin fasilitasi 19 IKM binaan di TEI 2025, perluas akses pasar